MUAWIYAH DAN AHLUL BAIT

Ibnu Katsir rahimahullah berkata: Diriwayatkan dari beberapa sanad bahwasanya Abu Muslim Al-Khaulaniy dan beberapa orang bersamanya menemui Mu’awiyah dan bertanya kepadanya: Apakah engkau merasa lebih baik dari Ali atau sederajat dengannya?
Mu’awiyah menjawab:
 
«والله إني لأعلم أنه خير مني وأفضل، وأحق بالأمر مني ... » [البداية والنهاية]
 
Demi Allah, sesungguhnya aku sangat tahu kalau ia lebih baik dan lebih mulia dariku, dan ia lebih berhak atas khilafah dariku. [Al-Bidayah wa An-Nihayah 8/138]

Dan dari Jarir bin Abdul Hamid; Al-Mugirah berkata: Ketika sampai berita kematian Ali kepada Mu’awiyah, ia menagis. Maka istrinya berkata kepadanya: Engkau menangisinya padahal engkau telah memeranginya?
Mu’awiyah berkata:
 
«ويحك إنك لا تدرين ما فقد الناس من الفضل والفقه والعلم» [تاريخ دمشق لابن عساكر]
 
Celakalah engkau, sesunguhnya engkau tidak tahu apa yang telah hilang dari orang-orang dari kemuliaan, fiqhi, dan ilmu (yang dimiliki Ali). [Taarikh Dimasyq karya Ibnu ‘Asakir 59/142]

Dalam riwayat lain:

Ketika sampai kepada Mu’awiyah berita kematian Ali, ia berkata:
 
ذهب الفقه والعلم بموت ابن أبي طالب
 
Telah pergi fiqhi dan ilmu dengan kematian Ibnu Abi Thalib.
 
Maka ‘Utbah, saudaranya berkata: Penduduk Syam tidak pernah mendengar ini darimu?
Mu’awiyah menjawab:
 
دعني عنك [الاستيعاب لابن عبد البر 3/1108]
 
Menjauhlah engkau dariku. [Al-Istii’aab karya Ibnu Abdil Barr 3/1108]

Dan ketika Dhirar bin Dhamrah Al-Kinaniy menyebutkan sifat-sifat mulia Ali kepada Mu’awiyah, maka Mu’awiyah menagis mendengarnya dan berkata:
 
كَذَا كَانَ أَبُو الْحَسَنِ رَحِمَهُ اللهُ [حلية الأولياء وطبقات الأصفياء (1/ 85)]
 
Seperti itulah Abu Al-Hasan (Ali), semoga Allah merahmatinya. [Hilyatul Auliyaa’ karya Abu Nu’aim: 1/85]

Imam Al-Qurthubiy rahimahullah berkata:
 
«وهذا الحديث يدل على معرفة معاوية بفضل علي - رضي الله عنهما - ومنزلته، وعظم حقه ومكانته، وعند ذلك يَبْعُد على معاوية أن يصرح بلعنه وسبه، لَِما كان معاوية موصوفًا به من العقل والدين والحلم وكرم الأخلاق وما يروى عنه من ذلك فأكثره كذب لا يصح»
 
Hadits ini menunjukkan pengetahuan Mu’awiyah akan keutamaan Ali – radhiyallahu ‘anhuma – kedudukannya, keagungan hak dan tempatnya. Dengan demikian, jauh kemungkinan Mu’awiyah secara jelas melaknat dan mencacinya, karena Mu’awiyah memiliki sifat berakal, beragama, pemaaf, beraklak mulia. Dan apa yang diriwayatkan darinya tentang cacian dan laknat kepada Ali maka kebanyakannya adalah kebohongan yang tidak benar. [Al-Mufhim]

Bahkan Mu’awiyah sangat memuliakan anak-anak Ali radhiyallahu ‘anhum.

Suatu hari Al-Hasan bin Ali menemui Mu’awiyah, maka Mu’awiyah berkata kepadanya:
 
«مرحبًا وأهلًا بابن رسول الله - صلى الله عليه وآله وسلم -، ويأمر له بثلاثمائة ألف»
 
Selamat datang pada cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ia memberinya uang 300 ribu. [Ath-Thabaqaat Al-Kubraa – mutammim Ash-Shahabah - karya Ibnu Sa’ad 1/397 no.367]

Wallahu a’lam!

3 komentar:

  1. Muawiyah itu aneh jika sudah tau Ali lebih mulia dan lebih baik kok masih aja diperangi? Ini kan konyol.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mas dimas, maaf, kejadiannya bukannya muawiyah ra yang memulai memerangi amirul mukminin ali ra, akan tetapi amirul mukminin-lah yang lebih dahulu memerangi muawiyah ra. Hal ini disebabkan muawiyah belum mau berbai'at kepada amirulmukminin ali ra sebelum pembunuh usman diadili. Pendirian seperti ini juga diambil oleh sebagian sahabat yang lain (misalnya Aisyah, Thalhah, dan Zubair rahum)

      Hapus
  2. jadi penguasa yg membasmi pemberontakan yg di salahkan ya...
    memerangi lebih dulu...
    persis imam anda yg berkata bhw sayidina ali hrs menanggung darah di basrah dan siffin

    BalasHapus