Selasa, 02 Juni 2015

19. CATATAN KECIL BUAT SECOND, MUAWIYAH TIDAK BERNIAT MENGGULINGKAN KEKUASAAN ALI

Telah tersyubhat mengenai persoalan niat Muawiyah menggulingkan kekuasaan Ali oleh secondprince dengan tiga  riwayat yang secara halus telah disamarkan kedudukannya.

Mari kita lihat.

Second menulis :



ثم قال الجعفي : حدثنا يعلى بن عبيد ، عن أبيه ، قال : جاء أبو مسلم الخولاني وأناس إلى معاوية ، وقالوا : أنت تنازع عليا أم أنت مثله ؟ فقال : لا والله ، إني لأعلم أنه أفضل مني وأحق بالأمر مني ، ولكن ألستم تعلمون أن عثمان قتل مظلوما ، وأنا ابن عمه والطالب بدمه ، فائتوه فقولوا له ، فليدفع إلي قتلة عثمان ، وأسلم له . فأتوا عليا ، فكلموه ، فلم يدفعهم إليه


Kemudian Al Ju’fiy [Yahya bin Sulaiman dalam kitab Ash Shiffin] berkata telah menceritakan kepada kami Ya’la bin Ubaid dari Ayahnya yang berkata Abu Muslim Al Khawlaaniy dan orang-orang datang kepada Mu’awiyah, mereka berkata “apakah engkau menentang Aliy atau engkau menyamakan dirimu dengan Aliy? Mu’awiyah berkata “tidak, demi Allah aku mengetahui bahwa ia lebih utama dariku dan lebih berhak atas perkara ini daripada aku, tetapi bukankah kalian mengetahui bahwa Utsman telah dibunuh secara zalim, dan aku adalah sepupunya dan akan menuntut balas atas darahnya. Maka pergilah kalian kepadanya [Aliy] dan katakan padanya untuk menyerahkan kepadaku pembunuh Utsman maka aku akan berdamai dengannya. Mereka datang kepada Aliy dan mengatakan hal itu maka Aliy tidak menyerahkan [pembunuh Utsman] kepadanya” [Siyaar A’laam An Nubalaa’ Adz Dzahabiy 3/140]

 

وقد ذكر يحيى بن سليمان الجعفي أحد شيوخ البخاري في ” كتاب صفين ” في تأليفه بسند جيد عن أبي مسلم الخولاني أنه قال لمعاوية : أنت تنازع عليا في الخلافة أو أنت مثله ؟ قال : لا ، وإني لأعلم أنه أفضل مني وأحق بالأمر ، ولكن ألستم تعلمون أن عثمان قتل مظلوما وأنا ابن عمه ووليه أطلب بدمه ؟ فأتوا عليا فقولوا له يدفع لنا قتلة عثمان ، فأتوه فكلموه فقال : يدخل في البيعة ويحاكمهم إلي


Dan sungguh telah disebutkan oleh Yahya bin Sulaiman Al Ju’fiy, salah seorang Syaikh Bukhariy dalam kitab Ash Shiffin dalam tulisannya dengan sanad yang jayyid dari Abu Muslim Al Khawlaaniy bahwa ia berkata kepada Mu’awiyah “Apakah engkau menentang Aliy dalam Khilafah atau engkau menyamakan diri dengannya?. Mu’awiyah berkata “tidak, aku mengetahui bahwa ia lebih utama dariku dan lebih berhak dalam perkara ini, tetapi bukankah kalian mengetahui bahwa Utsman telah dibunuh secara zalim, dan aku adalah sepupunya dan walinya yang akan menuntut balas atas darahnya. Maka pergilah kalian kepada Aliy dan katakan padanya untuk menyerahkan kepada kami pembunuh Utsman. Maka mereka datang kepada Aliy dan mengatakan hal itu, Aliy kemudian berkata “hendaklah dia berbaiat dan menyerahkan penghakiman mereka kepadaku” [Fath Al Baariy Ibnu Hajar 13/92]


قال ونا إبراهيم نا يحيى قال حدثني يعلى بن عبيد الحنفي نا أبي قال جاء أبو مسلم الخولاني وأناس معه إلى معاوية فقالوا له أنت تنازع عليا أم أنت مثله فقال معاوية لا والله إني لأعلم أن عليا أفضل مني وأنه لأحق بالأمر مني ولكن ألستم تعلمون أن عثمان قتل مظلوما وأنا ابن عمه وإنما أطلب بدم عثمان فائتوه فقولوا له فليدفع إلي قتلة عثمان وأسلم له فأتوا عليا فكلموه بذلك فلم يدفعهم إليه


Dan telah menceritakan kepada kami Ibrahim yang berkata telah menceritakan kepada kami Yahya [bin Sulaiman Al Ju’fiy] yang berkata telah menceritakan kepadaku Ya’la bin Ubaid Al Hanafiy yang berkata telah menceritakan kepada kami ayahku yang berkata Abu Muslim Al Khawlaaniy dan orang-orang yang bersamanya datang kepada Mu’awiyah, mereka berkata kepadanya “apakah engkau menentang Aliy atau engkau menyamakan diri dengannya?” Mu’awiyah berkata “tidak, demi Allah aku mengetahui bahwa ia lebih utama dariku dan lebih berhak atas perkara ini daripada aku, tetapi bukankah kalian mengetahui bahwa Utsman telah dibunuh secara zalim, dan aku adalah sepupunya dan aku hanyalah menuntut balas atas darahnya. Maka pergilah kalian kepadanya [Aliy] dan katakan padanya untuk menyerahkan kepadaku pembunuh Utsman maka aku akan berdamai dengannya. Mereka datang kepada Aliy dan mengatakan hal itu maka Aliy tidak menyerahkan [pembunuh Utsman] kepadanya” [Tarikh Ibnu Asakir 59/132]

Kedudukan Riwayat

Bagaimana kedudukan riwayat tersebut?. Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanadnya jayyid [Fath Al Bariy Ibnu Hajar 13/92]. Syaikh Syu’aib Al Arnauth pentahqiq kitab Siyaar A’laam An Nubalaa’ berkata “para perawinya tsiqat”. [As Siyaar Adz Dzahabiy 3/140 tahqiq Syu’aib Al Arnauth catatan kaki no 4]. Syaikh Utsman Al Khamiis berkata “sanadnya shahih” [Huqbah Min At Tariikh Syaikh Utsman Al Khamiis hal 120 catatan kaki no 1]

Para perawi dalam sanad riwayat ini memang tsiqat tetapi riwayat ini tidak shahih karena mengandung illat [cacat] yang tersembunyi yaitu inqitha’ [terputus sanadnya].

Ibnu Hajar menukil dengan lafaz “dengan sanad yang jayyid dari Abu Muslim Al Khawlaaniy”. Lafaz ini keliru karena sanad riwayat tersebut berakhir pada Ayah dari Ya’laa bin Ubaid Al Hanafiy yaitu Ubaid bin Abi Umayyah bukan berhenti pada Abu Muslim Al Khawlaaniy. Nama Abu Muslim Al Khawlaaniy adalah bagian dari matan riwayat bukan bagian dari sanad riwayat. Hal ini dapat dilihat dari apa yang dinukil Adz Dzahabiy dan riwayat dengan sanad lengkap dari Ibnu Asakir yaitu lafaz “Abu Muslim Al Khawlaaniy dan orang-orang yang bersamanya datang kepada Mu’awiyah” ...selesai disini tulisan secondprince.

Saya katakan :

Sedikit koreksi, dalam riwayat Adz Dzahabi tidak ada kalimat "dalam kitab Siffiin".

Inti tulisan dia adalah menyamakan tiga riwayat tersebut, lalu meng-keliru-kan riwayat Ibnu Hajar, sehingga tampaklah inqitha' (terputusnya) Ubaid bin Abi Umayyah dengan Muawiyah bin Abi Sufyan.

Padahal kalau kita cermati, bahwa sumber nukilan dari Ibnu Hajar adalah jelas yaitu dari kitab Siffiin tulisan dari Yahya bin Sulaiman sendiri, dan lagi terdapat perbedaan antara riwayat Ibnu Hajar dengan riwayat keduanya (Adz Dzahabi dan Ibnu Asakir), dimana dalam akhir riwayat Ibnu Hajar terdapat perkataan Ali ra, sedangkan dalam riwayat keduanya tidak ada perkataan Ali ra.

Dan juga kalau kita cermati, riwayat Imam Dzahabi dengan riwayat Imam Ibnu Asakir juga berbeda, anda perhatikan sighat lafaz riwayat Imam Dzahabi "dari ayahnya" sedangkan sighat lafaz riwayat Imam Ibnu Asakir "telah menceritakan kepada kami ayahku".

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa ke-3 riwayat diatas berbeda satu sama lain.

Oleh karena itu riwayat Ibnu Hajar ini terbebas dari cacat keterputusan antara Ubaid bin Abi Umayyah dengan Muawiyah, karena memang beliau tidak meriwayatkan peristiwa itu kecuali melalui Abu Muslim Al Khawlani.

Sehingga tetap tsabitlah penilaian para Imam, bahwa riwayat ini sah, Muawiyah tidak berniat menggulinggkan kekuasaan Ali ra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar