Nashibi dan orang-orang yang terinfeksi virus Nashibi selalu tidak
henti-hentinya menyebarkan syubhat untuk menyudutkan Ahlul Bait. Demi
membela sahabat pujaan mereka [entah mungkin karena sikap ghuluw] mereka
membuat-buat syubhat membuat-buat bantahan mandul yang menunjukkan
rendahnya kualitas ilmu dan akal. Kebencian yang besar terhadap Syiah
membuat mereka tidak bisa berpikir dengan objektif bahkan siapapun
orangnya yang membela Ahlul Bait dan menyalahkan sahabat mereka tuduh
sebagai Syiah. Orang seperti mereka cukup untuk dikatakan sebagai
nashibi atau neonashibi.
Jawaban :
Masya Alloh ... Wahai Rafidhah .... anda yang terlebih dahulu menjual, maka kami terpaksa membelinya.
Orang-orang rafidhah sejak dahulu hingga sekarang senantiasa memulai untuk menguak luka lama umat ini.
Mereka senantiasa mencuatkan tema-tema tentang seolah-olah terjadi permusuhan yang nyata antara para shahabat dengan ahlul bait.
Ar Rafidhi menulis :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ ، حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ ، حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ ، عْن أَبِيهِ أَسْلَمَ ؛ أَنَّهُ حِينَ بُويِعَ لأَبِي بَكْرٍ بَعْدَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، كَانَ عَلِيٌّ وَالزُّبَيْرُ يَدْخُلاَنِ عَلَى فَاطِمَةَ بِنْتِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، فَيُشَاوِرُونَهَا وَيَرْتَجِعُونَ فِي أَمْرِهِمْ ، فَلَمَّا بَلَغَ ذَلِكَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ خَرَجَ حَتَّى دَخَلَ عَلَى فَاطِمَةَ ، فَقَالَ : يَا بِنْتَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، وَاللهِ مَا مِنْ الْخَلْقِ أَحَدٌ أَحَبَّ إِلَيْنَا مِنْ أَبِيك ، وَمَا مِنْ أَحَدٍ أَحَبَّ إِلَيْنَا بَعْدَ أَبِيك مِنْك ، وَأَيْمُ اللهِ ، مَا ذَاكَ بِمَانِعِيَّ إِنَ اجْتَمَعَ هَؤُلاَءِ النَّفَرُ عِنْدَكِ ، أَنْ آمُرَ بِهِمْ أَنْ يُحَرَّقَ عَلَيْهِمَ الْبَيْتُ قَالَ : فَلَمَّا خَرَجَ عُمَرُ جَاؤُوهَا ، فَقَالَتْ : تَعْلَمُونَ أَنَّ عُمَرَ قَدْ جَاءَنِي ، وَقَدْ حَلَفَ بِاللهِ لَئِنْ عُدْتُمْ لَيُحَرِّقَنَّ عَلَيْكُمَ الْبَيْتَ ، وَأَيْمُ اللهِ ، لَيَمْضِيَنَّ لِمَا حَلَفَ عَلَيْهِ ، فَانْصَرِفُوا رَاشِدِينَ فَرُوْا رَأْيَكُمْ ، وَلاَ تَرْجِعُوا إِلَيَّ ، فَانْصَرَفُوا عنها ، فَلَمْ يَرْجِعُوا إِلَيْهَا ، حَتَّى بَايَعُوا لأَبِي بَكْرٍ
Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Bisyr yang berkata telah menceritakan kepada kami
Ubaidillah bin Umar telah menceritakan kepada kami Zaid bin Aslam dari
Aslam Ayahnya yang berkata bahwasanya ketika bai’at telah diberikan
kepada Abu Bakar sepeninggal Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam],
Ali dan Zubair masuk menemui Fatimah binti Rasulullah, mereka
bermusyawarah dengannya mengenai urusan mereka. Ketika berita itu sampai
kepada Umar bin Khaththab, ia bergegas keluar menemui Fatimah dan
berkata ”wahai Putri Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] demi
Allah tidak ada seorangpun yang lebih kami cintai daripada Ayahmu dan
setelah Ayahmu tidak ada yang lebih kami cintai dibanding dirimu tetapi
demi Allah hal itu tidak akan mencegahku jika mereka berkumpul di sisimu
untuk kuperintahkan agar membakar rumah ini tempat mereka berkumpul”.
Ketika Umar pergi, mereka datang dan Fatimah berkata “tahukah kalian
bahwa Umar telah datang kepadaku dan bersumpah jika kalian kembali ia
akan membakar rumah ini tempat kalian berkumpul. Demi Allah ia akan
melakukan apa yang ia telah bersumpah atasnya jadi pergilah dengan
damai, simpan pandangan kalian dan janganlah kalian kembali menemuiku”.
Maka mereka pergi darinya dan tidak kembali menemuinya sampai mereka
membaiat Abu Bakar [Al Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 14/567 no 38200 dengan sanad shahih sesuai syarat Bukhari Muslim]
Silakan saja kalau Umar berpandangan mereka keliru, kami pribadi justru
melihat pada sisi Ahlul Bait yaitu Sayyidah Fathimah dan Imam Ali, kalau
memang keduanya menganggap pembaiatan terhadap Abu Bakar adalah benar
maka tidak perlu keduanya mengadakan pertemuan dengan orang-orang di
rumah keduanya.
Adanya pertemuan itu justru menunjukkan kalau Imam Ali dan Sayyidah Fathimah menganggap apa yang dilakukan oleh Umar dan pengikutnya itu keliru.
Seharusnya Umar, Abu Bakar dan kaum Anshar lainnya tidak terburu-buru
dan meninggalkan Ahlul Bait dalam perkara ini.
Siapakah yang menjadi
pedoman dan pegangan bagi umat islam seperti yang dikatakan Rasulullah
[shallallahu ‘alaihi wasallam] dalam hadis Tsaqalain? Tidak lain adalah
Ahlul Bait, tetapi mereka malah menuruti pendapatnya sendiri dan
meninggalkan Ahlul Bait bahkan setelah itu memaksakan pandangan mereka
dalam bentuk ancaman kepada Ahlul Bait. Dimana akhlak kalian wahai yang
mengaku mencintai Ahlul Bait?
Jawaban :
Darimana anda mengetahui bahwa Fathimah menyetujui tindakan Ali, dan Zubair ?
Justru Fathimah tidak menyetujui bila tindakan mereka terus belangsung, dengan memerintahkan agar mereka pergi berbai'at kepada Abu Bakar.
Second Ar Rafidhi menulis :
Pada lafaz ini tidak ada keterangan kalau peristiwa baiat yang dimaksud
langsung terjadi setelahnya.
Lafaz “hatta” [sampai] di atas adalah
penunjukkan waktu bahwa mereka tidak lagi menemui Sayyidah Fathimah
sampai mereka membaiat Abu Bakar, mengenai waktunya bisa sebentar,
beberapa lama, nanti atau dalam waktu lama.
Tidak ada keterangan yang
menyebutkan lamanya waktu itu.
Sayyidah Fathimah berkata “Jangan kalian kembali menemuiku”. Perkataan ini tidak mungkin ditujukan kepada Imam Ali tetapi ditujukan kepada Zubair dan orang-orang yang mengikutinya yang ikut berkumpul di rumah Sayyidah Fathimah.
Jadi mereka yang dinyatakan dengan lafaz “sampai mereka membaiat Abu
Bakar” adalah mereka yang diusir dari rumah Sayyidah Fathimah. Imam Ali
bukan termasuk yang diusir dari rumah Sayyidah Fathimah, lha itu kan
rumah Beliau sendiri.
Jawaban :
Untuk menjawab apakah setelah peristiwa tadi Ali dan Zubair langsung pada hari itu juga pergi menemui Abu Bakar untuk berbai'at, dapat dilihat pada riwayat dibawah ini :
Kali ini, saya akan bawakan bukti ketidakbenaran klaim bahwa ‘Aliy bin Abi Thaalib radliyallaahu ‘anhu menunda baiatnya kepada Abu Bakr hingga beberapa bulan lamanya. Berikut riwayatnya :
حدثني
عبيد الله بن عمر القواريري حدثنا عبد الأعلى بن عبد الأعلى حدثنا داود بن
أبي هند عن أبي نضرة قال لما اجتمع الناس على أبي بكر رضي الله عنه فقال
ما لي لا أرى عليا قال فذهب رجال من الأنصار فجاءوا به فقال له يا علي قلت
ابن عم رسول الله وختن رسول الله فقال علي رضي الله عنه لا تثريب يا خليفة
رسول الله ابسط يدك فبسط يده فبايعه ثم قال أبو بكر ما لي لا أرى الزبير
قال فذهب رجال من الأنصار فجاءوا به فقال يا زبير قلت ابن عمة رسول الله
وحواري رسول الله قال الزبير لا تثريب يا خليفة رسول الله ابسط يدك فبسط
يده فبايعه
Telah
menceritakan kepadaku ‘Ubaidullah bin ‘Umar Al-Qawaariiriy : Telah
menceritakan kepada kami ‘Abdul-A’laa bin ‘Abdil-A’laa : Telah
menceritakan kepada kami Daawud bin Abi Hind, dari Abu Nadlrah, ia
berkata : Ketika orang-orang berkumpul (berbaiat) kepada Abu Bakr radliyallaahu ‘anhu,
ia (Abu Bakr) berkata : “Ada apa denganku, (mengapa) aku tidak melihat
‘Aliy ?”. Maka pergilah beberapa orang dari kalangan Anshaar yang
kemudian kembali bersamanya (‘Aliy). Lalu Abu Bakr berkata kepadanya :
“Wahai ‘Aliy, engkau katakan engkau anak paman Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam dan sekaligus menantu beliau”. ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu berkata
: “Janganlah engkau mencela/marah wahai khalifah Rasulullah.
Bentangkanlah tanganmu !”. Lalu ia membentangkan tangannya dan kemudian
berbaiat kepadanya. Kemudian Abu Bakr pun berkata : “Ada apa denganku,
(mengapa) aku tidak melihat Az-Zubair ?”. Maka pergilan beberapa orang
dari kalangan Anshaar yang kemudian kembali bersamanya (Az-Zubair). Abu
Bakr berkata : “Wahai Zubair, engkau katakan engkau anak bibi Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan sekaligus hawariy beliau”.
Az-Zubair berkata : “Janganlah engkau mencela/marah wahai khalifah
Rasulullah. Bentangkanlah tanganmu !”. Lalu ia membentangkan tangannya
dan kemudian berbaiat kepadanya” [Diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Ahmad
dalam As-Sunnah no. 1292].
Lihatlah dengan jelas wahai rafidhah !!! Pada hari Abu Bakar dibai'at, beliau mengutus orang-orang anshar untuk menjemput Ali dan Zubair agar datang, dan pada hari itu juga mereka berbai'at kepada Abu Bakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar