Sabtu, 28 November 2015

MENGKRITISI LOGIKA SECONDPRINCE DALAM RIWAYAT ANCAMAN PEMBAKARAN RUMAH FATHIMAH

Second Ar Rafidhi menulis :
Nashibi dan orang-orang yang terinfeksi virus Nashibi selalu tidak henti-hentinya menyebarkan syubhat untuk menyudutkan Ahlul Bait. Demi membela sahabat pujaan mereka [entah mungkin karena sikap ghuluw] mereka membuat-buat syubhat membuat-buat bantahan mandul yang menunjukkan rendahnya kualitas ilmu dan akal. Kebencian yang besar terhadap Syiah membuat mereka tidak bisa berpikir dengan objektif bahkan siapapun orangnya yang membela Ahlul Bait dan menyalahkan sahabat mereka tuduh sebagai Syiah. Orang seperti mereka cukup untuk dikatakan sebagai nashibi atau neonashibi.

Jawaban :
Masya Alloh ... Wahai Rafidhah .... anda yang terlebih dahulu menjual, maka kami terpaksa membelinya.
Orang-orang rafidhah sejak dahulu hingga sekarang senantiasa memulai untuk menguak luka lama umat ini.
Mereka senantiasa mencuatkan tema-tema tentang seolah-olah terjadi permusuhan yang nyata antara para shahabat dengan ahlul bait.

Ar Rafidhi menulis :

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ ، حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ ، حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ ، عْن أَبِيهِ أَسْلَمَ ؛ أَنَّهُ حِينَ بُويِعَ لأَبِي بَكْرٍ بَعْدَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، كَانَ عَلِيٌّ وَالزُّبَيْرُ يَدْخُلاَنِ عَلَى فَاطِمَةَ بِنْتِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، فَيُشَاوِرُونَهَا وَيَرْتَجِعُونَ فِي أَمْرِهِمْ ، فَلَمَّا بَلَغَ ذَلِكَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ خَرَجَ حَتَّى دَخَلَ عَلَى فَاطِمَةَ ، فَقَالَ : يَا بِنْتَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، وَاللهِ مَا مِنْ الْخَلْقِ أَحَدٌ أَحَبَّ إِلَيْنَا مِنْ أَبِيك ، وَمَا مِنْ أَحَدٍ أَحَبَّ إِلَيْنَا بَعْدَ أَبِيك مِنْك ، وَأَيْمُ اللهِ ، مَا ذَاكَ بِمَانِعِيَّ إِنَ اجْتَمَعَ هَؤُلاَءِ النَّفَرُ عِنْدَكِ ، أَنْ آمُرَ بِهِمْ أَنْ يُحَرَّقَ عَلَيْهِمَ الْبَيْتُ قَالَ : فَلَمَّا خَرَجَ عُمَرُ جَاؤُوهَا ، فَقَالَتْ : تَعْلَمُونَ أَنَّ عُمَرَ قَدْ جَاءَنِي ، وَقَدْ حَلَفَ بِاللهِ لَئِنْ عُدْتُمْ لَيُحَرِّقَنَّ عَلَيْكُمَ الْبَيْتَ ، وَأَيْمُ اللهِ ، لَيَمْضِيَنَّ لِمَا حَلَفَ عَلَيْهِ ، فَانْصَرِفُوا رَاشِدِينَ  فَرُوْا رَأْيَكُمْ ، وَلاَ تَرْجِعُوا إِلَيَّ ، فَانْصَرَفُوا عنها ، فَلَمْ يَرْجِعُوا إِلَيْهَا ، حَتَّى بَايَعُوا لأَبِي بَكْرٍ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr yang berkata telah menceritakan kepada kami Ubaidillah bin Umar telah menceritakan kepada kami Zaid bin Aslam dari Aslam Ayahnya yang berkata bahwasanya ketika bai’at telah diberikan kepada Abu Bakar sepeninggal Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam], Ali dan Zubair masuk menemui Fatimah binti Rasulullah, mereka bermusyawarah dengannya mengenai urusan mereka. Ketika berita itu sampai kepada Umar bin Khaththab, ia bergegas keluar menemui Fatimah dan berkata ”wahai Putri Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] demi Allah tidak ada seorangpun yang lebih kami cintai daripada Ayahmu dan setelah Ayahmu tidak ada yang lebih kami cintai dibanding dirimu tetapi demi Allah hal itu tidak akan mencegahku jika mereka berkumpul di sisimu untuk kuperintahkan agar membakar rumah ini tempat mereka berkumpul”. Ketika Umar pergi, mereka datang dan Fatimah berkata “tahukah kalian bahwa Umar telah datang kepadaku dan bersumpah jika kalian kembali ia akan membakar rumah ini tempat kalian berkumpul. Demi Allah ia akan melakukan apa yang ia telah bersumpah atasnya jadi pergilah dengan damai, simpan pandangan kalian dan janganlah kalian kembali menemuiku”. Maka mereka pergi darinya dan tidak kembali menemuinya sampai mereka membaiat Abu Bakar [Al Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 14/567 no 38200 dengan sanad shahih sesuai syarat Bukhari Muslim]

Riwayat di atas sanadnya shahih dan kami pernah membahas kedudukan riwayat tersebut secara khusus.

Silakan saja kalau Umar berpandangan mereka keliru, kami pribadi justru melihat pada sisi Ahlul Bait yaitu Sayyidah Fathimah dan Imam Ali, kalau memang keduanya menganggap pembaiatan terhadap Abu Bakar adalah benar maka tidak perlu keduanya mengadakan pertemuan dengan orang-orang di rumah keduanya. 

Adanya pertemuan itu justru menunjukkan kalau Imam Ali dan Sayyidah Fathimah menganggap apa yang dilakukan oleh Umar dan pengikutnya itu keliru

Seharusnya Umar, Abu Bakar dan kaum Anshar lainnya tidak terburu-buru dan meninggalkan Ahlul Bait dalam perkara ini. 

Siapakah yang menjadi pedoman dan pegangan bagi umat islam seperti yang dikatakan Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] dalam hadis Tsaqalain? Tidak lain adalah Ahlul Bait, tetapi mereka malah menuruti pendapatnya sendiri dan meninggalkan Ahlul Bait bahkan setelah itu memaksakan pandangan mereka dalam bentuk ancaman kepada Ahlul Bait. Dimana akhlak kalian wahai yang mengaku mencintai Ahlul Bait?

Jawaban :
Darimana anda mengetahui bahwa Fathimah menyetujui tindakan Ali, dan Zubair ? 

Justru Fathimah tidak menyetujui bila tindakan mereka terus belangsung, dengan memerintahkan agar mereka pergi berbai'at kepada Abu Bakar.

Second Ar Rafidhi menulis :
Pada lafaz ini tidak ada keterangan kalau peristiwa baiat yang dimaksud langsung terjadi setelahnya. 

Lafaz “hatta” [sampai] di atas adalah penunjukkan waktu bahwa mereka tidak lagi menemui Sayyidah Fathimah sampai mereka membaiat Abu Bakar, mengenai waktunya bisa sebentar, beberapa lama, nanti atau dalam waktu lama. 

Tidak ada keterangan yang menyebutkan lamanya waktu itu. 

Sayyidah Fathimah berkata “Jangan kalian kembali menemuiku”. Perkataan ini tidak mungkin ditujukan kepada Imam Ali tetapi ditujukan kepada Zubair dan orang-orang yang mengikutinya yang ikut berkumpul di rumah Sayyidah Fathimah. Jadi mereka yang dinyatakan dengan lafaz “sampai mereka membaiat Abu Bakar” adalah mereka yang diusir dari rumah Sayyidah Fathimah. Imam Ali bukan termasuk yang diusir dari rumah Sayyidah Fathimah, lha itu kan rumah Beliau sendiri.  

Jawaban :
Untuk menjawab apakah setelah peristiwa tadi Ali dan Zubair langsung pada hari itu juga pergi menemui Abu Bakar untuk berbai'at, dapat dilihat pada riwayat dibawah ini :

Kali ini, saya akan bawakan bukti ketidakbenaran klaim bahwa ‘Aliy bin Abi Thaalib radliyallaahu ‘anhu menunda baiatnya kepada Abu Bakr hingga beberapa bulan lamanya. Berikut riwayatnya :
حدثني عبيد الله بن عمر القواريري حدثنا عبد الأعلى بن عبد الأعلى حدثنا داود بن أبي هند عن أبي نضرة قال لما اجتمع الناس على أبي بكر رضي الله عنه فقال ما لي لا أرى عليا قال فذهب رجال من الأنصار فجاءوا به فقال له يا علي قلت ابن عم رسول الله وختن رسول الله فقال علي رضي الله عنه لا تثريب يا خليفة رسول الله ابسط يدك فبسط يده فبايعه ثم قال أبو بكر ما لي لا أرى الزبير قال فذهب رجال من الأنصار فجاءوا به فقال يا زبير قلت ابن عمة رسول الله وحواري رسول الله قال الزبير لا تثريب يا خليفة رسول الله ابسط يدك فبسط يده فبايعه
Telah menceritakan kepadaku ‘Ubaidullah bin ‘Umar Al-Qawaariiriy : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdul-A’laa bin ‘Abdil-A’laa : Telah menceritakan kepada kami Daawud bin Abi Hind, dari Abu Nadlrah, ia berkata : Ketika orang-orang berkumpul (berbaiat) kepada Abu Bakr radliyallaahu ‘anhu, ia (Abu Bakr) berkata : “Ada apa denganku, (mengapa) aku tidak melihat ‘Aliy ?”. Maka pergilah beberapa orang dari kalangan Anshaar yang kemudian kembali bersamanya (‘Aliy). Lalu Abu Bakr berkata kepadanya : “Wahai ‘Aliy, engkau katakan engkau anak paman Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam dan sekaligus menantu beliau”. ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu berkata : “Janganlah engkau mencela/marah wahai khalifah Rasulullah. Bentangkanlah tanganmu !”. Lalu ia membentangkan tangannya dan kemudian berbaiat kepadanya. Kemudian Abu Bakr pun berkata : “Ada apa denganku, (mengapa) aku tidak melihat Az-Zubair ?”. Maka pergilan beberapa orang dari kalangan Anshaar yang kemudian kembali bersamanya (Az-Zubair). Abu Bakr berkata : “Wahai Zubair, engkau katakan engkau anak bibi Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan sekaligus hawariy beliau”. Az-Zubair berkata : “Janganlah engkau mencela/marah wahai khalifah Rasulullah. Bentangkanlah tanganmu !”. Lalu ia membentangkan tangannya dan kemudian berbaiat kepadanya” [Diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Ahmad dalam As-Sunnah no. 1292].
 
Lihatlah dengan jelas wahai rafidhah !!! Pada hari Abu Bakar dibai'at, beliau mengutus orang-orang anshar untuk menjemput Ali dan Zubair agar datang, dan pada hari itu juga mereka berbai'at kepada Abu Bakar.
 
 
 
 
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar