Rabu, 29 April 2015

11. KESALAHAN FATAL SECONDPRINCE : MENG-IDHTHIRAB-KAN RIWAYAT ABDULLAH BIN SABU'


Riwayat Abdullah bin Sabu adalah sebagai berikut :

1. Waqi' --> A'masy --> Salim --> Abdullah bin Sabu --> bersambung sanadnya.

2. Abu Bakar bin Ayyasy --> A'masy --> Salim --> Abdullah bin Sabu --> tidak shahih sampai A'masy karena Abu Bakar bin Ayyasy ikhtilath

3. Abu Bakar bin Ayyasy --> A'masy --> Salamah --> Abdullah bin Sabu --> tidak shahih sampai A'masy karena Abu Bakar bin Ayyasy ikhtilath.

4. Jarir --> A'masy --> Salamah --> Salim --> Abdullah bin Sabu --> tidak shahih bersambung sampai A'masy karena Jarir ikhtilath.

5. Abdullah bin Dawud --> A'masy --> Salamah --> Salim --> Abdullah bin Sabu --> bersambung sanadnya.

6. Yahya bin Yaman --> Sufyan Ats Tsawriy --> A'masy --> Salim --> (tanpa menyebut Abdullah bin Sabu) Ali ra --> tidak shahih bersambung sampai A'masy karena ikhtilathnya Yahya bin Yaman.

7. Aban bin Taghlib --> Salamah --> abdullah bin Sabu --> tidak shahih bersambung sampai A'masy karena terdapat perawi majhul.

Dari 7 jalur ini yang shahih sampai kepada A'masy hanya 2 jalur, yaitu :

A'masy --> Salim --> Abdullah bin Sabu

A'masy --> Salamah --> Salim --> Abdullah bin Sabu

Jujurlah wahai seconprince, apakah 2 jalur diatas idhthirab ?

Perkataanmu dibawah ini hanya merupakan taktikmu saja untuk meragukan riwayat Abdullah bin Sabu ini dan ini merupakan bumerang bagimu, SP berkata :

Memang ada kasus dimana seorang perawi tsiqat karena banyak melakukan rihlah dalam menuntut ilmu maka ia memiliki banyak guru, sehingga seolah-olah dalam suatu hadis sanadnya berselisih padahal sebenarnya itu berasal dari guru-gurunya yang berbeda. Tetapi dalam kasus riwayat Al A’masy di atas hal ini tidak bisa diterapkan dengan alasan berikut
  1. Al A’masy telah dikenal sering melakukan tadlis dari para perawi dhaif oleh karena itu ‘an anah A’masy dari perawi yang tidak dikenal sebagai Syaikh [gurunya] yang ia banyak meriwayatkan darinya [seperti Abu Wail, Ibrahim, dan Abu Shalih] tidak bisa dianggap muttashil. Maka disini ‘an anah A’masy dari Salamah bin Kuhail dan Salim bin Abil Ja’d tidak bisa dianggap bahwa A’masy memang mendengar dari keduanya. Bahkan bisa saja dalam riwayat ini dikatakan A’masy melakukan tadlis dari para perawi dhaif tertentu dan para perawi dhaif inilah yang terkadang menambah atau mengurangi sanadnya. Kemungkinan ini bisa saja terjadi mengingat semua riwayat disampaikan A’masy dengan lafaz ‘an anah.
  2. Perselisihan sanad ini tidak hanya pada thabaqat guru Al A’masy tetapi juga pada thabaqat di atasnya. Misalnya Salim bin Abil Ja’d terdapat perselisihan apakah ia meriwayatkan dari Aliy atau dari Abdullah bin Sabu’ dari Aliy. Kemudian Salamah bin Kuhail juga terdapat perselisihan apakah ia meriwayatkan dari Salim bin Abil Ja’d atau dari Abdullah bin Sabu’... Selesai perkataan SP.
Tidakkah engkau lihat bahwa perselisihan setelah mengalami metode tarjih hanya terjadi pada 1 thabaqah diatas A'masy sedangkan thabaqah diatasnya tidak terjadi perselisihan, yaitu Abdullah bin Sabu'.

Perselisihan 1 thabaqah itupun dapat didudukkan bahwa A'masy dimungkinkan menerima dari keduanya (Salamah dan Salim), atau Salamah telah digugurkan oleh A'masy dalam riwayat Salim akibat tadlis beliau. .

Menurut ucapanmu sendiri " Memang ada kasus dimana seorang perawi tsiqat karena banyak melakukan rihlah dalam menuntut ilmu maka ia memiliki banyak guru, sehingga seolah-olah dalam suatu hadis sanadnya berselisih padahal sebenarnya itu berasal dari guru-gurunya yang berbeda." sebenarnya engkau tahu bahwa A'masy tidak idhthirab antara Salim dan Salamah, bahwa A'masy mempunyai 2 orang syaikh untuk diambil riwayatnya (Salim dan Salamah)

Dan kamu-pun tahu bahwa tidak ada perselisihan pada thabaqah diatas Salim (baik riwayat Salim maupun Salamah), yaitu bahwa ia hanya meriwayatkan dari Abdullah bin Sabu.

Engkau-pun mencampuradukan permasalahan idhthirab dengan tadlisnya A'masy, agar tampak idhthirabnya.

Sedangkan untuk menghilangkan tadlisnya A'masy akan dibahas kemudian.

(bersambung di sini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar