Hadts ke-empat
خَطَبَنَا عَلِيُّ بْنُ أَبِي
طَالِبٍ، فَقَالَ: " وَالَّذِي فَلَقَ الْحَبَّةَ وَبَرَأَ النَّسَمَةَ
لَتُخَضَّبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذِهِ، يَعْنِي لِحْيَتَهُ مِنْ دَمِ رَأْسِهِ
"، قَالَ: فَقَالَ رَجُلٌ: وَاللَّهِ لا يَقُولُ ذَاكَ أَحَدٌ إِلا أَبَرْنَا
عِتْرَتَهُ، فَقَالَ: " أَذْكُرُ اللَّهَ، أَوْ أَنْشُدُ اللَّهَ، أَنْ
تُقْتَلَ بِي إِلا قَاتِلِي "، فَقَالَ رَجُلٌ: أَلا تَسْتَخْلِفُ يَا أَمِيرَ
الْمُؤْمِنِينَ؟، قَالَ: " لا، وَلَكِنْ
أَتْرُكُكُمْ إِلَى مَا تَرَكَكُمْ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "، قَالُوا: فَمَا تَقُولُ لِلَّهِ إِذَا
لَقِيتَهُ؟، قَالَ: أَقُولُ: " اللَّهُمَّ تَرَكْتِنِي فِيهِمْ مَا بَدَا
لَكَ، ثُمَّ تَوَفَّيْتَنِي وَتَرَكْتُكَ فِيهِمْ، فَإِنْ شِئْتَ أَصْلَحْتَهُمْ،
وَإِنْ شِئْتَ أَفْسَدْتَهُمْ "
Ali berkhotbah kepada kami : Demi Dzat yang membelah biji-bijian dan menciptakan ruh, sungguh akan dilumuri ini dari sini yakni jenggotnya dengan darah mulai dari kepala. Maka berkatalah seorang laki-laki : Demi Allah tidaklah seseorang mengatakan seperti itu kecuali kabarkan kepada kami siapa keluarganya. Maka Ali berkata : Aku ingatkan kepada Allah, atau aku adukan kepada Allah untuk jangan membunuhnya kecuali yang membunuhku saja. Maka berkatalah seorang laki-laki : Apakah engkau tidak menunjuk penggantimu wahai amirul mu'minin ? Berkata Ali : Tidak, akan tetapi aku tinggalkan kalian kepada apa yang pernah ditinggalkan kepada kalian Rasulullah saw. ( ....hingga akhir riwayat).
SUSUNAN JALUR SANAD :
1. Jarir dari Al A'masy dari Salamah bin Kuhail dari Salim dari Abdullah bin Sabu'
2. Abdullah bin Dawud dari A'masy dari Salamah dari Salim dari Abdullah bin Sabu'
KETERANGAN PERAWI :
1. Jarir bin Abdul Hamid seorang yang tsiqah tapi mengalami ikhtilath.
2. Abdullah bin Dawud seorang yang tsiqah lagi 'abid.
3. Al A'masy seorang yang tsiqah, haafidh, lagi ‘aalim terhadap qira’aat, wara’, akan tetapi sering melakukan tadliis
4. Salamah bin Kuhail bin Hushain Al-Hadlramiy, Abu
Yahyaa Al-Kuufiy At-Tana’iy; seorang yang tsiqah
5. Saalim bin Abi Ja'd seorang yang tsiqah6. ‘Abdullah bin Sabu’/Subai’; seorang yang maqbuul. Termasuk thabaqah ke-3. Dipakai oleh An-Nasaa’iy dalam Musnad ‘Aliy.
KETERANGAN SANAD-SANAD :
1. Tadlis Al A'masy
2. Idhthirab dengan riwayat A'masy yang lain.
3. Ikhtilathnya Jarir bin Abdul Hamid.
4. Majhulnya Abdullah bin Sabu'.
PEMBAHASAN SANAD-SANAD :
1.
Tentang tadlis yang dilakukan A'masy, dapat hilang manakala terdapat
riwayat lain dari A'masy yang mana A'masy meriwayatkannya dengan lafal
sima'. atau terdapat jalur lain yang menguatkan riwayat diatas akan
tetapi tidak melalui A'masy.
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مُحَمَّدِ
بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ حَكِيمٍ، قال: ثنا أَبِي، قال: ثنا بَكْرُ بْنُ بَكَّارٍ،
قال: ثنا حَمْزَةُ الزَّيَّاتُ، عَنْ حَكِيمِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ
أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَلِيٌّ،
Telah menceritakan kepada kami Ishaaq bin
Muhammad bin Ibrahiim bin Hakiim yang berkata telah menceritakan kepada kami
ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Bakr bin Bakkaar yang
berkata telah menceritakan kepada kami Hamzah Az Zayyaat dari Hakiim bin Jubair
dari Salim bin Abil Ja’d dari Aliy [Thabaqat Ibnu Sa’ad 3/29]
2. Adapun idhthirab, dengan riwayat A'masy yang lain, dapat dihilangkan
dengan apabila dapat didudukkan pada tempatnya. (akan dibahas nanti)
4. Adapun
Abdullah bin Sabu, beliau diambil riwayatnya oleh Salim bin Ja'd dan
disaksikan keberadaannya oleh Tsa'labah bin Yazid, serta di-jayyid-kan
oleh Abu Bakar bin Ayyasy, sehingga kedudukan beliau adalah majhul hal,
riwayat beliau bisa dijadikan sebagai penguat.
5. Dari ke-4 pembahasan diatas diketahui bahwa sanad diatas adalah bersambung tapi statusnya lemah akibat idhthirab dengan sanad A'masy yang lain.
Bersambung .....(disini).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar