Kita lanjutkan pembahasan persolan ini setelah sebelumnya dibahas secara ringkas.
( lihat : disini )Hadits kedua :
نا أَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ، قَالَ:
أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ هُوَ ابْنُ عَيَّاشٍ، عَنِ
الأَعْمَشِ، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ سَبُعٍ ، قَالَ: خَطَبَنَا عَلِيٌّ، فَقَالَ: " وَالَّذِي
فَلَقَ الْحَبَّةَ، وَبَرَأَ النَّسَمَةَ، لَتُخْضَبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذِهِ،
قَالَ: قَالَ النَّاسُ: فَأَعْلِمْنَا مَنْ هُوَ، فَوَاللَّهِ لَنُبِيرَنَّهُ،
أَوْ لَنُبِيرَنَّ عِتْرَتَهُ، قَالَ: أَنْشُدُكُمْ بِاللَّهِ أَنْ يُقْتَلَ بِي
غَيْرُ قَاتِلِي، قَالُوا: إِنْ كُنْتَ قَدْ عَلِمْتَ ذَلِكَ اسْتَخْلِفْ إِذًا،
قَالَ: لا، وَلَكِنْ أَكِلُكُمْ إِلَى مَا وَكَلَكُمْ
إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "
Ali pernah berkhotbah kepada kami : "Demi Dzat yang memecah biji dan menciptakan ruh, sungguh (jenggotku) ini akan dicat dengan (darah dari kepalaku) ini." Orang-orang pun berkata : "Beritahukanlah kepada kami siapa dia (siapa pembunuhmu) ? Demi Allah kami akan membunuh keluarganya !" Ali berkata : "Demi Allah (kalau demikian maka berarti) orang yang tidak membunuhku (juga) akan dibunuh." Mereka berkata : "Jika engkau telah mengetahui hal itu, maka angkatlah seseorang (untuk menjadi penggantimu)." Ali berkata : "Tidak, akan tetapi aku akan meninggalkan kalian pada apa yang Rasulullah saw meninggalkan kalian."
JALUR-JALUR SANAD :
Dari Al Aswad bin Amir dari Abu Bakar bin Ayyasy dari Al-A’masy, dari Salamah bin Kuhail, dari
‘Abdullah bin Sabu’, dari ‘Aliy
KETERANGAN PERAWI :
1. Al-Aswad bin ‘Aamir, Abu ‘Abdirrahmaan
Asy-Syaamiy, terkenal dengan nama Syaadzaan;
seorang yang tsiqah.
2. Abu Bakr bin ‘Ayyaasy seorang yang tsiqah
lagi ‘aabid, namun ketika beranjak tua, hapalannya berubah/jelek,
dan riwayat dari kitabnya adalah shahih.
3. Al A'masy seorang yang tsiqah, haafidh, lagi ‘aalim terhadap qira’aat, wara’, akan tetapi
sering melakukan tadliis.
4. Salamah bin Kuhail bin Hushain Al-Hadlramiy, Abu
Yahyaa Al-Kuufiy At-Tana’iy; seorang yang tsiqah
PERKATAAN ULAMA :
Syaikh Ahmad Syakir berkata : sanad hadits ini SHAHIH (musnad Ahmad catatan kaki hadits no. 1339)
KETERANGAN SANAD-SANADNYA :
1. Tadlis dari A'masy
2. Ikhtilathnya Abu Bakar bin Ayyasy dan tanaqudlnya beliau dengan jalur sanad Salim bin Ja'd. (riwayat Ahmad no. 1078)
3. Majhulnya Abdullah bin Sabu'
4. Terjadi idhthirab dengan riwayat A'masy yang lain.
PEMBAHASAN SANAD :
1.
Tentang tadlis yang dilakukan A'masy, dapat hilang manakala terdapat
riwayat lain dari A'masy yang mana A'masy meriwayatkannya dengan lafal
sima'. atau terdapat jalur lain yang menguatkan riwayat diatas akan
tetapi tidak melalui A'masy.
Riwayat di bawah ini dapat menghilangkan tadlis dari A'masy, karena tidak melalui A'masy :
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مُحَمَّدِ
بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ حَكِيمٍ، قال: ثنا أَبِي، قال: ثنا بَكْرُ بْنُ بَكَّارٍ،
قال: ثنا حَمْزَةُ الزَّيَّاتُ، عَنْ حَكِيمِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ
أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَلِيٌّ،
Telah menceritakan kepada kami Ishaaq bin
Muhammad bin Ibrahiim bin Hakiim yang berkata telah menceritakan kepada kami
ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Bakr bin Bakkaar yang
berkata telah menceritakan kepada kami Hamzah Az Zayyaat dari Hakiim bin Jubair
dari Salim bin Abil Ja’d dari Aliy [Thabaqat Ibnu Sa’ad 3/29]
2.
Tentang tanaqudlnya Abu Bakar bin Ayyasy yang meriwayatkan dari Salim dan
dari Salamah, dapat dijawab, bahwa kedua riwayat tersebut idhthirab
akibat ikhtilathnya Abu Bakar bin Ayyasy, sehingga keduanya dihukumi
dhaif, dan ternyata terdapat riwayat dari Wakie' yang tidak melalui Abu Bakar bin Ayyasy yang dapat merajihkan sanad dari Salim, sehingga sanad dari Salamah ini berstatus marjuh, alias lemah.
3. Adapun Abdullah bin Sabu, beliau diambil riwayatnya oleh Salim bin Abi Ja'd
dan disaksikan keberadaannya oleh Tsa'labah bin Yazid, serta
di-jayyid-kan oleh Abu Bakar bin Ayyasy, sehingga kedudukan beliau
adalah majhul hal, riwayat beliau bisa dijadikan sebagai penguat.
4. Dari tiga pembahasan diatas dapat dihukumi bahwa secara sanad aslinya, riwayat ini adalah dhaif akibat ikhtilathnya Abu Bakar bin Ayyasy, akan tetapi Syaikh
Ahmad Syakir mengisyaratkan untuk melihat hadits no. 802 sebagai syahid
atas sanad diatas, dan beliau merujuk-kan pula kepada hadits riwayat Al
Bazzar dengan sanad yang hasan.
Hadits no. 802 :
Hasyim
bin Al Qasim menceritakan kepada kami, Muhammad (Ibnu Rasyid)
menceritakan kepada kami, dari Abdullah bin Muhammad dari Aqil dari
Fadhalah bin Abu fadhalah Al Anshari - Fadhalah termasuk orang yang
pernah turut serta dalam perang badar - dia berkata : Aku pergi bersama
ayahku datang menjenguk Ali yang tertimpa cedera berat. Fadhalah berkata
: Ayahku kemudian berkata kepada Ali : Apa yang membuatmu bertahan di
rumahmu ini ? Andai engkau meninggal di sini maka tidak ada yang akan
menggantikanmu selain kalangan Arab Juhainah yang badui itu. Sedangkan
jika engkau dibawa di Madinah dan ajal menjemputmu, maka
shahabat-shahabatmu dapat menggantikanmu dan menyolatkanmu. Ali berkata :
Sesungguhnya Rasulullah saw telah menjanjikan kepadaku bahwa aku tidak
akan meninggal sehingga aku dipimpin, lalu ini (janggutnya) akan tersemir dengan darah ini (dari bagian atas kepalanya). Lalu Ali berperang dan Abu Fadhalah pun terbunuh saat ikut berperang bersama Ali pada perang Shiffin.
Syaikh Ahmad Syakir berkata : Sanadnya shahih.
Hadits ini tidak sejalur dengan sanad hadits di atas, tidak melalui Al A'masy, sehingga dapat dijadikan penguat atas riwayat diatas.
5. Selain itu idhthirab antara satu sama lain dari periwayatan A'masy memerlukan analisa untuk mendudukkannya pada posisinya.
6. Kesimpulan awal, bahwa sanad ini tidak shahih bersambung sampai kepada A'masy akibat ikhtilathnya Abu Bakar bin Ayyasy.
Bersambung ....... (disini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar