Senin, 15 Juni 2015

24. SECONDPRINCE TERNYATA SEORANG SYI'AH RAFIDHAH.

Bukan fitnah, bukan dusta !!!

Semula kami percaya sebagaimana pengakuannya bahwa ia bukan termasuk golongan syi'ah.

Akan tetapi ternyata dalam beberapa tulisan artikel dan pernyataannya, ternyata orang ini bermadzab syi'ah bahkan syi'ah RAFIDHAH.  

Alasan kami ini berdasarkan pernyataan orang itu sendiri : " Kembali ke judul tulisan, kami sebelumnya telah membuktikan bahwa Imam Ali adalah sahabat yang paling berilmu diantara semua sahabat lain termasuk KETIGA KHALIFAH. Bukti yang kami tampilkan selain perkataan Imam Hasan adalah Hadis Tsaqalain. Hadis ini sebaik-baik bukti bahwa Imam Ali adalah Ahlul Bait yang menjadi pegangan bagi umat islam termasuk ketiga khalifah agar tidak tersesat. Hadis Tsaqalain adalah perkataan Rasulullah SAW yang menjadi hujjah keilmuan Imam Ali di atas semua sahabat tetapi tidak dimengerti oleh para pengingkar."


Selain pada pernyataan orang itu sendiri, rafidhah ini juga menulis artikel "keutamaan-imam-ali-di-atas-abu-bakar-dan-umar-bantahan-terhadap-salafy."

Jadi terbongkarlah jati diri sebenarnya orang majhul ini, ternyata ia adalah seorang yang lebih mengutamakan Ali ra dari seluruh shahabat Nabi saw terutama Abu Bakar ra dan Umar ra.

Padahal Ibnu Hajar dlm Muqaddimah Fathul Baarinya (1/459) menjelaskan sbb :
 
والتشيع محبة عليٍّ وتقديمه على الصحابة. فمن قدمه على أبي بكر وعمر فهو غال في تشيعه، ويطلق عليه رافضي؛ وإلا فشيعي، فإن انضاف إلى ذلك السب أو التصريح بالبغض فغال في الرفض. وإن اعتقد الرجعة إلى الدنيا فأشد في الغلو.

Tasyayyu’ artinya mencintai Ali dan mendahulukannya di atas para sahabat. Barang siapa mendahulukan Ali di atas Abu Bakar dan Umar, maka dia ghuluw dalam tasyayyu’nya, dan disebut juga Rafidhi. Namun bila tidak demikian, maka disebut Syi’i. Bila disamping itu dia juga mencaci dan menyatakan kebenciannya, maka dia ghuluw dalam kerafidhahannya. Dan bila ia meyakini raj’ah (hidup kembalinya para imam utk melampiaskan dendam kpd musuh2-nya), berarti ia lebih ghuluw lagi. 

Oleh karena itu orang yang sudah tidak majhul ini terbukti sebagai seorang RAFIDHAH !!!..

Seperti biasa, datang bantahan dari si SP .....

SP menulis :

Jawaban kami terhadap hal ini adalah sederhana. Jauh sebelum Ibnu Hajar sudah ada ulama lain yang justru menyatakan hal yang berbeda yaitu Ibnu Hazm, ia berkata

اختلف المسلمون فيمن هو أفضل بعد الأنبياء عليهم السلام , فذهب بعض أهل السنة , وبعض المعتزله , وبعض المرجئة , وجميع الشيعة , إلى أن أفضل الأمة بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم علي بن أبي طالب رضي الله عنه , وقد روينا هذا القول نصاً عن بعض الصحابة رضي الله عنهم , وعن جماعة من التابعين والفقهاء , و ذهب بعض أهل السنة ,وبعض المعتزله , وبعض المرجئة , إلى أن أفضل الصحابة بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم ,أبوبكر ,ثم عمر .



Kaum muslimin berselisih mengenai siapa yang paling utama setelah para Nabi [alaihis salam]. Telah datang sebagian ahlu sunnah, sebagian mu’tazilah, sebagian murji’ah dan seluruh Syi’ah menyatakan bahwa di kalangan umat yang paling utama setelah Rasulullah SAW adalah Aliy bin Abi Thalib [radiallahu ‘anhu], dan telah diriwayatkan hal ini dari sebagian sahabat [radiallahu ‘anhum], jama’ah tabiin dan fuqaha. Dan telah datang sebagian ahlus sunnah, sebagian mu’tazilah dan sebagian murjiah menyatakan bahwa sahabat yang paling utama setelah Rasulullah SAW adalah Abu Bakar kemudian Umar [Al Fishal Fi Al Milal Wa Al Ahwa’ Wa Al  Nihal Ibnu Hazm 4/181]

Silakan perhatikan apa yang dikatakan Ibnu Hazm yaitu sebagian Ahlus Sunnah ada yang mengutamakan Aliy di atas Abu Bakar dan Umar dengan mengatakan bahwa Aliy adalah orang yang paling utama setelah Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam]. Jadi memutlakkan hal ini sebagai Rafidhah jelas kurang tepat.
   
TANGGAPAN KAMI :

Kami tidak mengingkari bahwa sebelum Abu Bakar dibai'at, ada sebagian shahabat yang lebih mengutamakan Ali daripada Abu Bakar (misalnya Abbas, Abu Sufyan, dll, hal dapat dilihat dalam riwayat Imam Bukhari)


Akan tetapi setelah Abu Bakar dibai'at, maka para shahabat telah ijma' akan keutamaan Abu Bakar atas Ali.


Dan inilah yang dimaksud dengan kalimat "sebagian ahlussunnah" oleh Imam Ibnu Hazm. 

SP menulis :

Apa yang dikatakan Ibnu Hazm ini bersesuaian dengan apa yang dikatakan Ibnu Abdil Barr dalam kitabnya. Ia berkata dalam biografi ‘Aliy bin Abi Thalib

كان علي أصغر ولد أَبِي طالب ، وكان أصغر من جَعْفَر بعشر سنين ، وَكَانَ جَعْفَر أصغر من عُقَيْل بعشر سنين ، وَكَانَ عُقَيْل أصغر من طالب بعشر سنين ، وَرَوَى عَنْ سلمان ، وَأَبِي ذر ، والمقداد ، وخباب ، وجابر ، وَأَبِي سَعِيد الْخُدْرِيّ ، وزيد بْن الأرقم : أن علي بْن أَبِي طالب رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أول من أسلم ، وفضله هؤلاء على غيره.


Aliy adalah anak Abu Thalib yang paling muda, ia lebih muda dari Ja’far sepuluh tahun, Ja’far lebih muda dari Aqiil sepuluh tahun dan Aqiil lebih muda sepuluh tahun dari Thalib. Dan telah diriwayatkan dari Salman, Abu Dzar, Miqdaad, Khubaab, Jaabit, Abu Sa’id Al Khudriy dan Zaid bin ‘Arqam bahwa Aliy bin Abi Thalib [radiallahu ‘anhu] adalah orang pertama yang masuk islam, dan mereka [para sahabat itu] mengutamakannya atas selainnya [Al Istii’aab Fii Ma’rifat Al Ashhaab Ibnu Abdil Barr 3/1090 no 1855]

Ibnu Abdil Barr juga menuliskan dalam biografi Aamir bin Watsilah Abu Thufail [dimana ia sebenarnya adalah Sahabat Nabi]. Ibnu Abdil Barr berkata

وكان ثقة مأمونا يعترف بفضل الشيخين ، إلا أنه كان يقدم عليا


Ia tsiqat ma’mun, mengakui keutamaan Syaikhan [Abu Bakar dan Umar] hanya saja ia lebih mengutamakan ‘Aliy atas mereka [Al Istii’aab Fii Ma’rifat Al Ashhaab Ibnu Abdil Barr 2/799 no 1344]

Ibnu Hazm dan Ibnu Abdil Barr lebih mutaqaddimin dibanding Ibnu Hajar, oleh karena itu perkataan keduanya lebih layak dijadikan pegangan dibandingkan perkataan Ibnu Hajar.

TANGGAPAN KAMI :

Sama dengan tanggapan kami di atas. Setelah Abu Bakar dibai'at, maka para shahabat telah ijma' bahwa Abu Bakar lebih utama dari Ali.

SP menulis : 

Harusnya berdasarkan apa yang dikatakan Ibnu Hajar sebelumnya maka perawi yang percaya Raj’ah adalah Rafidhah sangat ekstrim tetapi dalam kitabnya Taqriib At Tahdziib, Ibnu Hajar berkata

أبو اليقظان الكوفي الأعمى ضعيف واختلط وكان يدلس ويغلو في التشيع


Abu Yaqzhaan Al Kuufiy Al A’ma dhaif ikhtilath melakukan tadlis, dan tasyayyu’ ekstrim [Taqrib At Tahdziib no 4539]
.

TANGGAPAN KAMI :

Perhatikan sekali perkataan Ibnu Hajar :

Tasyayyu' adalah mencintai Ali dan mendahulukan di atas shahabat yang lain (kecuali Abu Bakar dan Umar).

Bila tasyayyu'-nya melebihkan Ali atas Abu Bakar dan Umar maka disebut TASYAYYU' GHULUW atau RAFIDHAH.

Jadi tasyayyu' ghuluw itu sama dengan rafidhah.

SP menulis :

Jadi dapat disimpulkan bahwa tuduhan Rafidhah atas kami yang disebutkan Abu fulan ini adalah tuduhan mandul yang tidak bernilai. Ia hanya berpegang pada perkataan Ibnu Hajar padahal apa yang dikatakan Ibnu Hajar tersebut tidaklah benar dan diselisihi oleh Ibnu Hazm dan Ibnu Abdil Barr. Bahkan telah kami buktikan kalau Ibnu Hajar telah menyalahi perkataannya sendiri dalam hal ini.

TANGGAPAN KAMI :

Seandainya Ibnu Hazm dan Ibnu Abdil Barr ditanya, apakah Abu Dzar, Salman, dll seorang rafidhah ?  

Mungkin dengan serta merta teman rafidhah kita ini akan menjawab iya.

Padahal Imam Ibnu Hazm rahimahullah menyatakan syiah rafidhah adalah kafir dengan perkataannya: 
 
فَإِن الروافض لَيْسُوا من الْمُسلمين

“Sesungguhnya syiah rafidhah tidaklah termasuk golongan kaum muslimin (lihat Al Fashlu fii al milal wa al ahwaa wa an nihal 2/65)

Kira-kira rafidhah yang bagaimana yang dikafirkan beliau itu ya ? ....

SP menulis :

Sebenarnya dengan definisi yang ditetapkan Ibnu Hajar tersebut, Abu Fulan ini justru mempermalukan dirinya sendiri. Perhatikan kembali apa yang dikatakan Ibnu Hajar sebelumnya
  1. Syi’ah tertuju pada perawi yang tidak mengutamakan Aliy di atas Abu Bakar dan Umar
  2. Rafidhah tertuju pada perawi yang mengutamakan Aliy di atas Abu Bakar dan Umar
Berdasarkan kaidah Ibnu Hajar tersebut maka seseorang tidak bisa dikatakan sekaligus pada saat yang sama “Syi’ah Rafidhah”. Karena keduanya mengandung hal yang kontradiktif. Kalau Syi’ah ya Syi’ah kalau Rafidhah ya Rafidhah. Itu kalau Abu Fulan ini ingin menerapkan perkataan Ibnu Hajar secara konsisten tetapi sayangnya karena ia tidak paham maka ia malah menuliskan “Secondprince Ternyata Seorang Syi’ah Rafidhah”. Sungguh Menggelikan

TANGGAPAN KAMI :

Ternyata SP orang yang tidak dapat memahami tulisan secara utuh ....sungguh menyedihkan !!

Bahwa syi'ah adalah orang yang mengutamakan Ali atas seluruh shahabat tentunya kecuali Syaikhan (pemahaman ini didasarkan kepada kalimat berikutnya).

Bahwa rafidhah adalah pengutamaan Ali atas seluruh shahabat tentunya termasuk syaikhan.

SP menulis :

Kami mengutamakan Aliy bin Abi Thalib [‘alaihis salaam] di atas Abu Bakar dan Umar berdasarkan hadis-hadis shahih dari Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam]. Diantara hadis-hadis tersebut yang paling utama adalah Hadis Tsaqalain dengan perintah berpegang teguh kepada Al Qur’an dan Ahlul Bait [‘alaihis salaam]. Kalau Abu Fulan ini ingin mendustakan hadis shahih maka itu adalah urusannya sendiri. Kami sudah sering menemukan orang-orang dengan kualitas seperti dirinya dan kami berlindung kepada Allah SWT dari syubhat dan tuduhan bathil mereka.

TANGGAPAN KAMI :

Sejak SP meragukan kejujuran Muawiyah ra maka kami sudah ingatkan dia, bahwa dia menentang ijma'.

Hadits tsaqalain tidak hanya SP saja yang membaca, tapi para ulama ahlussunnah juga membacanya terutama sekali pendengar langsung riwayat tersebut (para shahabat), tapi mereka tidak memahami seperti pemahaman SP.

Bahkan mereka sepakat berbai'at kepada Abu Bakar yang menunjukkan bahwa para shahabat lebih mengutamakan Abu Bakar daripada Ali.

SP menulis : (yang intinya)

Ibnu Umar membai'at Yazid, apakah Yazid lebih utama dari Ibnu Umar ?

TANGGAPAN SAYA :

SP hendak membiaskan persoalan, dibai'atnya Abu Bakar berdasarkan pemilihan, otomatis mereka (shahabat) akan memilih yang paling baik dan paling utama. 

Sebelum dibaiatnya Abu Bakar, mereka (shahabat) mempunyai pilihan sendiri-sendiri.

Pasca dibaiatnya Abu Bakar, mereka ijma' bahwa Abu Bakar adalah shahabat paling utama.  

SP menanyakan : (yang intinya)

Anda menuduh saya sebagai "SYI'AH RAFIDHAH" bermakna apa ?

TANGGAPAN SAYA :

Bahwa anda adalah sebagai SYI'AH RAFIDHAH bermakna : "Bahwa anda lebih mengutamakan Ali ra daripada Abu Bakar ra."  

Kesimpulan atas bantahan kami ini, bahwa menurut Ibnu Hajar, rafidhah adalah mereka yang lebih mengutamakan Ali diatas Abu Bakar.

Bahwa yang dimaksud oleh Ibnu Hazm dan Ibnu Abdil Barr dengan "sebagian ahlussunnah " adalah penilaian para shahabat sebelum dibaiatnya Abu Bakar.

Adakah perawi selain shahabat yang melebihkan Ali atas Abu Bakar yang tidak dicap sebagai rafidhah oleh para ulama ahlul hadits ? Tidak ada !!!! (Wallahu a'lam) 

 

 
 
 



 

  

1 komentar:

  1. mas abu...
    maaf sekali
    1. quran mengajarkan utk tidak membanding bandingkan di antara orang saleh

    adalah kebatilan yang nyata dalam madzab kita yang berkata
    sahabt paling utama itu sayidina abu bakr, kemudian sayidina umar, sayidina utsman, sayidina ali dst

    tentu hal ini TIDAK PERNAH DI UCAPKAN ROSULULLOH walaupun dari jalur dhoif sekalipun

    semua PERENGKINGAN dlm memandang sahabat adalah KEBATILAN yang nyata


    2. sayidna ali itu ahlul bayt yang bisa di sebut sahabat
    sbgmn juga sayeda fatima, sayidina hassan dan sayidina husain
    mereka juga termasuk ahli kisa dan ahlul mubahalah
    bahasa yang tepat juga utk umul mukminin kpd
    sayeda khadija
    sayeda aisha
    sayeda hafsa
    sayeda umuu salamah
    sayeda umu habibah
    dst
    mereka adalah isteri2 nabi
    umul mukminin dan bisa juga di sebut sbg sahabat

    BalasHapus